-->

Ujian komprehensif

Bisa daftar kompre mei itu menjadi kebanggaan tersendiri. Mengingat kompre itu ada hanya tinggal dua kali lagi jika ingin wisuda di bulan september. Kompre mei itu artinya kita gak perlu daftar lagi di semester selanjutnya karena jika ikut kompre pada bulan juli tentunya tidak akan ikut munaqosah juni dan diharuskan bayar semester depan pasalnya telah turun SK rektor bahwa masa berlaku perkuliahan genap hanya sampai bulan juni.  Di jurusan PBA sendiri yang ikut kompre bulan ini cukup banyak mengingat bulan ini masuk akhir pendaftaran juga sebagian besar warga semester 8 baru selesai dua mata kuliah yang diambil secara khusus. 
beberapa minggu libur menyusun skripsi, pikiran terasa tenang. Teman seperjuangan menyusun dengan santai, ada yang pulang ke kampung halaman, mendaki gunung, kaum wanita kalau ngga ke mall ya jalan-jalan ke festival. kebetulan sedang berlangsung KAA, ya selfie-selfie sajalah di halaman gedung merdeka. mungkin mereka berharap dipertemukan dengan pemain sinetron. BAB III harus menunggu beberapa minggu di lapangan karena skripsiku yang eksperimen membutuhkan waktu yang lumayan lama dalam pengumpulan data. Kepala sekolah MI hanya memberikan waktu satu pertemuan dalam seminggu, hal ini yang membuat data agak lama untuk dikumpulkan. Kendati demikian, aku selalu optimis untuk selesai skripsi di bulan juni dan munaqosah di bulan juni. Itu sebabnya kenapa bulan juni harus ikut kompre.
apa saja yang diujikan ketika kompre ?
Di pendidikan bahasa Arab sudah dibagikan kisi-kisi kompre. gambaran besarnya mengenai hal yang sudah dipelajari selama 4 tahun kuliah di PBA UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Seperti halnya dulu ketika tes safahi dipesantren, semua soal diberikan berupa pertanyaan dan dijawab dengan ucapan secara berhadapan langsung dengan penguji. diluar itu, ada juga materi penting dari buku muwajhul fann, asaalib tadris dan idoaats semua terangkum dalam lembaran kertas HVS yang sudah siap kuhafal. nilai kompre diumumkan setelah semua selesai mengikuti kompre, nilainya diumumkan menggunakan speaker di hadapan teman-teman yang kompre pada hari itu.
29 Mei 2015 menjadi hal yang menegangkan, peserta kompre mulai mengikuti ujian. ujian dibuka oleh wadek III fakultas tarbiyah dan keguruan UIN Sunan Gunung Djati Bandung. yang pada saat itu dipimpin oleh Yth bapak Sopyan. tau kan nama di kartu UTS atau UAS, itu nama dan tanda tangan beliau. penguji kompre bukan dosen pembimbing skripsi. keberuntungan adalah faktor awal untuk mendapat nilai yang bagus. tidak semua orang yang pintar mendapat nilai A. penguji berbeda, berbeda pula apa yang diujiakan dan model pertanyaannya. meski sudah ada standar yang ditentukan, terkadang penguji mengajak bercanda dan tidak terlalu serius. disinilah kita dituntut untuk selalu enjoy dan tidak stres ketika detik-detik ujian berlangsung. karena ada pengakuan sebagian teman, mereka merasaka bleng, kosong sama sekali tidak ada yang bisa diucapkan padahal sudah menghapal.
penutupan kompre dilaksanakan sore hari, pukul 17.00 WIB dekat dengan maghrib. detik-detik yang menegangkan. ketika nama dan nilai disebutkan lalu berdiri. satu persatu nama disebutkan yang mendapat A dan C tidak terlalu banyak. kebanyakan B, aku pun B. sangat-sangat biasa, tidak mendapat A merupakan hal yang tak apa tapi masih mengharap A. semua peserta mengharap A, tapi kembali lagi ke faktor keberuntungan. disampiang itu juga bagaimana kita bisa mengkeleketek dosen kata orang sunda mah. mahasiswa yang sudah kenal kepintarannya oleh dosen tidak selamanya diberi A. hal utama ketika menjadi mahasiswa akhir adalah sosial. bagaimana bisa hidup dan turun ke masyarakat jika tidak ada jiwa sosial dan mahir dalam komunikasi.

0 Response to "Ujian komprehensif"

Post a Comment