-->

Kalah start menang finish

Mahasiswa akhir banyak dihantui oleh wajah - wajah menyeramkan. dari mulai wajah Dosen, staf kampus dan satpam akan menjadi menakutkan. karena semester akhir dihadapkan pada hal yang paling vital dalam perkuliahan. Judul skripsi, yang membuat Mahasiswa galau akhir - akhir ini. tenang adalah rasa yang harus dimiliki, karena jika tidak, hancur sudah harapan untuk lulus di tahun ini secara bersamaan.Prinsip yang dianut dalam menyusun adalah kalah star tak apa yang penting tidak kalah finis. banyak cerita rekan sekelasku yang mengajukan judul dan mereka beberapa kali ditolak.
mereka ditolak karena judul yang diajukan tidak ada hubungannya dengan kebahasaan. Atau judul yang itu - itu saja. kita belum kenalan ya ? 
OK, kenalkan saya Mahasiswa akhir Pendidikan Bahasa Arab yang sedang menjalani perkuliahan akhir di Universitas Inslam Negeri Bandung. Setahu saya selama kuliah, tidak ada cacatan hitam di jurusan, bahkan saya sadar selalu aktif di jurusan karena menjadi ketua bidang Pers dan komunikasi di Himpunan Mahasiswa. Meski memang selalu jadi pubdok.
 Sebenarnya saya tidak terlalu mahir untuk mengerti soal qowaid atau grammar bahasa apalagi bahasa Arab. Masuk jurusan bahasa, karena yakin Mahasiswa/i adalah lulusan psantren pasti soleh solehah. berharap suatu saat mendapatkan istri dari lulusan pesantren. Orang bilang belajar bahasa Arab itu berbeda dengan bahasa yang lain. Hingga kini tak ada yang dapat menemukan metode kilat berbahasa Arab atau metode Halilintar bahasa Arab. Saya kira saking rumit bahasa dan indahnya bahasa ini jadi tak mudah untuk dipelajari.
Rabu 3 Desember 2014 mencoba untuk memberanikan diri datang ke Prodi. tempat dimana kita bisa bertemu dengan ketua jurusan untuk mengajukan judul. Tapi sebelumnya, mendengar dari yang sudah - sudah jika mengajukan harus menghadap dulu ke sekertaris jurusan. takutnya judul yang kita bahasa sudah diteliti orang. ketika sampai di prodi, aku hanya duduk dan melihat teman - teman ramai mengajukan judul. sepuluh orang, tujuh orang, lima orang, sampai tinggal aku sendiri duduk di kursi. yang aku lakukan hanya memerhatikan mereka yang sedang mengajukan judul.
satu setengah jam aku diam di prodi, akhirnya giliranku
kef kamu udah ada judul ?" sekjur bertanya
udah pa, judulnya profesionalisme guru pengaruh terhadap prestasi. aku pun mencoba
bentar bapak cari, wah judul itu sudah ada !"
 sepertinya saya akan kualitatif, ga papa pa ? aku menjawab dengan pesimis
pulang dengan membawa sedikit pengalaman untuk tidak mengajukan judul yang biasa biasa.
teman lain sudah mendapatkan judul aku kapan ?" kata - kata itu selalu terucap ulang di otakku sesampainya di rumah.
keesokan harinya, aku shalat shubuh. entah ilham atau apalah itu tiba - tiba terfikir untuk mengajukan judul dengan variable X yang berbeda. Yang sebelumnya pengaruh terhadap prestasi aku coba rubah dengan minat atau motivasi. selepas kuliah aku pun menghampiri sekertaris jurusan. setelah kuajukan ternyata nihil, judul yang aku ajukan ternyata sudah diteliti mahasiswa di tahun 2006 dan tahun 2014, mungkin aku kalah start.
sama seperti kemarin aku pulang dengan tangan kosong. jalan menelusuri gang jalan yang biasa kulewati.Aku mencoba bertanya pada temanku.
Rif apakah kamu punya judul ?
 ada nih judulnya hubungan ayat cinta dengan pendidikan. dia pun menjawab
wah keren ya, tapi aku lemah di qowaid, ilmu mantik dan kitab gundul. ada judul dari teman tapi sepertinya akan sulit karena aku bukan alumni pesantren tersebut. jangan tanyakan kenapa aku tidak penelitian di pesantren yang dulu. karena membicarakannya saja aku malas. Pesantren yang dulu tidak menerima penelitian karena takut menggangu proses belajar mengajar." 
seminggu berlalu, aku masih tidak memiliki judul. apakah judul yang aku cari atau masalah atau solusi semua kata itu thawaf di atas kepalaku.
Coba mencari judul yang aneh, akhirnya aku coba ajukan judul ke sekjur. judulnya pembelajaran vocab arab online. judul itu hanya satu variable yang aku niatkan pembelajaran itu di jurusanku sendiri. tiba di prodi aku mengajukan judul dengan bismillah
Pak ini judul yang akan diteliti!" sembari mengasihkan buku 
nah, ini mah belum ada coba ajukan ke ketua jurusan!" jawab beliau
mendengar kabar itu sontak aku yang tadinya berwajah biasa tiba -tiba senang.
Aku tidak mau rasa tenang dan senang ini berakhir cepat karena penolakan ketua jurusan. Akhirnya aku pulang duluan tanpa menunggu gilirang menghadap ke ketua jurusan.
Kamis 11 desember 2014, sepulang perkuliah aku coba memberanikan diri menghadap kajur untuk mengajukan judul. wah ini giliranku
Pak ini mau ngajukan judul." agak sedikit nervous
eeeeh, ulah waka waka ngajukeun judul, ceritakan dulu akan seperti apa ? beliau menguji
aku pun menceritakan konsep penelitian online vocab 
blaa . . . blaa .. . bla
selesai mendengar konsep yang aku berikan
beliau menolak dengan alasan judul kurang pengukurannya, tidak ada mahasiswa yang belajar online akan lebih bagus tatap muka dan lain sebagainya. Baiknya Kajur (Ketua Jurusan) beliau memberikan saran untuk mencari media yang bisa diperlihatkan.
Sedikit kecewa dan hampir putus asa, aku pergi ke perpustakaan. sebenernya bukan untuk mencari inspirasi judul. aku pergi kesana karena memang sudah janjian dengan mahasiswi semester 1. Mahasiswa yang selalu setia, dan ingin berbagi cerita. Segala penat di hati tak pernah ku pendam selalu ku luapkan padanya. Dia sunshine bagiku, moodboster di tiap - tiap harinya membuatku tertawa. yah, setidaknya sampai rumah aku tidak bermuka masam seperti belum makan 1001 malam.
Dua minggu berlalu setelah aku ditolak judul kali ketiga, hari ini kumulai dengan semangat tak ada kata putus asa. seperti biasa selepas shalat shubuh aku berfikir mengenai judul. Mungkin ilham sungguhan aku teringat applikasi pembelajaran bahasa Arab yang ada di tab 3 samsung. dengan cepat aku mengambil tab yang tergeletak. aku coba download.
Alhamdulillah media ini, media ini yang bisa aku presentasikan nanti di ruang Prodi.
seperti biasa sepulang kuliah aku kembali ke ruang prodi. menunggu giliranku, aku sudah duduk di depan kajur dan inilah giranku.
Pak ini media!" aku menyodorkan tab.
nah ini mah belum ada, dimana ini ?" Kajur yang bosan dengan judul, tiba-tiba berwajah cerah
ini pak, saya dapat di playstore
mana bapak belum pernah dapat, sayangnya ga bawa tab. minta bisa ga dikirim ?
berat pak 35 GB ! aku menjawab sedikit grogi dengan wajar gembira
35 GB ? atuh itu mah computer
eeh bentar pak, bukan ketang 35 MB 
ahahahaa nya bisa atuh!" 
situasinya berbeda dengan minggu kemarin, kali ini aku tidak berkeringat dingin melainkan canda tawa yang aku dapat. karena kali ini Beliau memberikan judul. ternyata yang dicari bukan judul, aku sadar yang dicari itu bukan judul tapi masalah dan solusi. tanpa petunjuk Allah selepas shalat shubuh semua tak akan terjadi. langkah berikutnya adalah indikator. tak perlu mencari indikator, Beliau memerintahkan aku untuk melihat ke teman yang sudah ada. Mungkin bedanya, teman yang satu ini studi kasus di sekolah yang dulu. aku mencoba bereksperimen dengan aplikasi yang baru aku temui.


 

0 Response to "Kalah start menang finish"

Post a Comment