-->

Perbedaan Proposal Tesis dan Skripsi

mozaik kehidupan
17 Januai 218 menjadi hari yang menggembirakan dimana pada hari itu ACC proposal tesis oleh pembimbing akademik. Pembimbing tesis ada dua sama dengan skripsi, pembimbing satu kalau kebetulan beliau dosen senior bisa jadi pembimbing tesis. Rasanya ingin salto tapi banyak orang disana. Tesis pendidikan yang mengarah pada pembelajaran bahasa Arab disusun sudah jauh hari dari sebelum mengajukan judul. Husnudzon cepet diterima judul boleh saja kan, yang tidak boleh itu suudzon, suudzon yang berpahala itu cuma suudzon ke setan. Sebenarnya ketika mengajukan judul seminggu sebelum itu sudah pergi ke perpustakan mencari inspirasi. Ditemukan beberapa tesis yang percis dengan apa yang akan saya teliti. 
Awalnya tidak percaya akan selesai proposal, tapi setelah pembingbing meminta untuk dibuatkan proposal tidak lama diACC. Hal ini terjadi sangat cepat, bedanya dengan skripsi sangat jauh beda tentunya. Dulu waktu akan ACC judul saja sampai tiga kali bulak balik ke pembimbing akademik, sekarang hanya sekali bahkan kurang dari satu menit dan penjelasan singkat cukup untuk jadi judul tesis. Proposal tesis pun tidak terlalu lama dibimbingkan tidak seperti dulu proposal skripsi yang hampir sampai seminggu bulak-balik dicoret lagi dicoret lagi. Dari ini sampai pendaftaran seminar proposal masih ada sekitar seminggu untuk yang belum bimbingan saya harap mereka ikut bimbingan juga karena minimal harus ada sepuluh orang jika ingin mengajukan untuk seminar proposal tesis di bulan januari 2018 sebagai seminar paling awal pembukan untuk mahasiswa pasca tingkat akhir yang lain. 
Banyak tanya ke senior yang sudah lulus itu penting. Terutama pertanyaan mengenai ujian nanti supaya kita ada sedikit bayangan, berguna juga untuk mengetahui cara atau seni dosen dalam menguji ataupun bimbingan. Karena tidak semua dosen pembimbing sama, ada yang langsung ACC, ada yang menanyakan jauh lagi tentang judul dan apabila ditanya lalu dirasa kurang memahami teori judul grand teori tentang itu maka pembimbing akan menolak judul dan hal ini pernah terjadi ketika saya mengajukan judul di strata satu pendidikan bahasa Arab. Salah saya ketika itu tidak melihat judul kaka tingkat yang sudah lulus. Kalau saja menanyakan atau sedikitnya melihat judul pasti ada bayang-bayang. Kesalahan kedua ketika menyusun proposal, pembimbing menyamakan grand teori dengan yang sudah, meminta saya untuk melihat ke teman padahal di lain sisi penelitian kita berbeda teman saya bukan eksperimen tetapi memang sudah aja saja di sekolah. Banyak kesalah menjadi pengalaman, tidak ingin terjadi kedua kalinya.
Besar harapan saya kedepan setelah beres sidang proposal tesis, diberikan lebih banyak lagi pengalaman, pembelajaran, pasti akan lebih besar lagi ujian. Hanya bisa berdo'a kepada Alloh agar perjalanan penelitian ini lancar, selalu diberikan semangat dan diauhkan dari rasa was-was dan kemalasan yang bisa datang kapan dan dimana saja.

0 Response to "Perbedaan Proposal Tesis dan Skripsi"

Post a Comment